Sabtu, 14 Juli 2012

Tips & Trik Memelihara dan memperbanyak Adenium


tips & trik
Berbagai tips dan trik dalam dunia adenium kami sajikan di halaman-halaman berikut ini, antara lain adalah: 

menyilangkan adenium
Tujuan dari penyilangan adalah untuk mendapatkat keturunan yang baik sesuai dari penggabungan sifat indukan. Alangkah baiknya dilakukan pencatatan mengenai data indukan agar anakan nanti bisa dilacak keturunannya.
Indukan yang menanggung biji haruslah yang cukup besar sehingga mampu menanggung beban biji tersebut. Jumlah biji yang boleh ditanggung per indukan sangat tergantung pada besar indukan dan tingkat nutrisi asupan. Jadi, saat indukan menanggung biji haruslah diberi pupuk ekstra terutama unsur K, karena saat itulah adenium butuh banyak energi. Jika nutrisi kurang ataupun ukuran indukan terlalu kecil menanggung beban biji, maka biji dapat berguguran ataupun ukurannya tidak maksimal. Paling parah adalah indukan dapat mati jika terlalu banyak biji yang ditanggung.
Untuk bunga sebagai pejantan, pilih yang sudah tua (umur 4 hari), sedangkan bunga sebagai betina boleh yang masih baru saja mekar. Putik lebih dahulu matang daripada serbuk sari. Sebisa mungkin jangan ada air yang masuk ke bunga yang akan disilangkan.
langkah menyilangkan:
  • pilih bunga yang sudah tua (umur 4 hari) untuk diambil serbuk sari-nya.
  • gunakan kuas ataupun cottonbud yang basah untuk mengambil serbuk sari. Jika perlu sobek sebagian bunga agar serbuk sari yang berwarna kuning tersebut kelihatan.
  • pilih bunga yang segar (umur 2 hari) untuk indukan betina.
  • buka bagian tengah bunga sampai kelihatan putiknya. Putik bunga berwarna putih kehijauan dan sedikit lengket.
  • Oleskan serbuk sari pada putik tersebut.
  • Setelah 4 hari bunga akan gugur dan akan muncul buah berbentuk polong.
cara penyemaian biji adenium
Berikut ini merupakan anjuran menyemai biji adenium untuk mendapatkan tingkat germinasi maksimum.
  • Rendam biji Adenium dalam air selama ± 1 jam. Bisa juga dilarutkan fungisida.
  • Siapkan wadah khusus (tray) untuk menyemai. Atau bisa menggunakan apapun juga asal bisa menampung media dan saluran drainase-nya bagus.
  • Media yang sering digunakan adalah: Cocopeat (serbuk sabut kelapa), sekam bakar, pasir kasar dengan perbandingan 2:2:1.
  • Taruh media di dalam wadah lalu basahi media tersebut.
  • Buat lubang sedalam 1 cm secara rapi, bisa menggunakan pensil atau jari.
  • Taruh biji secara horizontal/mendatar/tidur di dalam lubang yang telah dibuat.
  • Tutup lubang dengan media.
  • Lingkungan yang baik untuk menyemai adalah dalam suhu 20 - 35 derajat Celcius, sirkulasi udara baik, dan terkena sinar matahari yang terhalangi 50%.
  • Selama sekitar 2 minggu yaitu sampai dengan berkecambah, biarkan media selalu basah tapi tidak becek.
  • Setelah berkecambah dan menampakkan sepasang daun, media tanam harus dibiarkan agak mengering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya (diperlakukan seperti tanaman dewasa).
  • Pemupukan dapat dilakukan setelah umur 2 minggu yaitu dengan melarutkan pupuk ke air siraman dengan konsentrasi rendah.
  • Setelah muncul 3-4 pasang daun (sekitar umur 2 bulan), Adenium siap dipindahkan ke pot-pot tersendiri.
menyambung/grafting adenium
Menyambung adalah cara yang paling sering digunakan untuk memperbanyak adenium hibrida. Cara ini juga berfungsi mempercepat pertumbuhan batang atas apabila masih kecil.
Batang bawah dipilih yang bonggolnya bagus. Batang bawah haruslah sedang aktif tumbuh, sedangkan batang atas boleh sedang tumbuh ataupun dorman.
Langkah-langkahnya:
  • potong batang bawah berbentuk V.
  • potong batang atas berbentuk V, kebalikan dari batang bawah.
  • masukkan batang atas ke batang bawah di potongan yang telah dibuat.
  • cocokkan kambium di batang atas dan si batang bawah di salah satu sisi. Sebenarnya pencocokan di kedua sisi lebih baik, tapi besar batang atas dan batang bawah haru s sama.
  • sambungan ditali dengan tali plastik seerat mungkin.
  • lindungi sambungan tersebut dari air dengan cara menutupinya dengan plastik transparan.
  • setelah sambungan menyatu dengan baik (sekitar 1 bulan) lepaskan ikatannya.
menyelamatkan akar membusuk
Jika daun tiba-tiba banyak yang menguning dan rontok, bisa-bisa ini tanda-nya akar membusuk. Adenium yang begini harus segera diselamatkan agar tidak mati. Sebab akar membusuk adalah penyerapan air yang terlalu banyak dan penyerapan air yang bukan melalui jalurnya yaitu melalui luka.
Cara mencegah agar tidak membusuk karena masalah penyerapan air antara lain adalah:
  • Gunakan media yang porous.
  • Lubang drainase harus lancar.
  • Jika adenium sedang bukan dalam masa tumbuh aktif, maka media harus dibiarkan sedikit mengering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya.
Catatan: seringnya menyirami tergantung berbagai faktor seperti: adenium sedang aktif tumbuh atau tidak, umur adenium, besar adenium, daya dari media untuk menahan air, dan besarnya pot. Jadi, adenium dapat disirami tiap hari, dua hari sekali, tiga hari sekali, berbeda-beda menurut kebutuhan dari masing-masing tanaman.
Cara mencegah busuk karena luka:
  • Hati-hati saat melakukan transplantasi, jangan sampai melukai akar.
  • Sterilkan alat untuk melakukan training akar.
  • Lakukan transplantasi ataupun training hanya saat adenium sedang aktif tumbuh.
  • Jika ada luka pada akar (sengaja ataupun tidak) biarkan luka mengering sebelum ditanam dan baru disiram setelah ada tanda-tanda pertumbuhan (sekitar 1 minggu).
Jika adenium kita terlanjur menunjukkan tanda-tanda membusuk, maka segera cabut dari pot-nya. Cuci bersih lalu buang bagian yang busuk menggunakan pisau steril. Jangan ragu-ragu untuk membuang bagian yang busuk, sedikit saja tersisa, dapat membuat busuk menjalar. Olesi luka dengan fungisida dan biarkan luka mengering. Lama-nya luka mengering berbeda-beda menurut keadaan luka (bisa beberapa hari sampai berapa puluh hari). Jika ternyata luka tidak mengering, malah basah, artinya ada sedikit busuk yang masih tertinggal dan menjalar. Tega-lah memotong akar yang busuk sampai tidak ada sedikitpun tersisa atau busuk kembali muncul. Setelah luka benar benar kering, maka adenium siap ditanam kembali. Namun sebelumnya aplikasikan perangsang akar dan keringkan kembali. Tanam dalam media dan jangan disiram sampai seminggu. Pertama kali penyiraman harus sedikit-sedikit. Ketika muncul tanda-tanda pertumbuhan daun atau cabang maka siram seperti biasa.

Cara Pemeliharaan

Adenium merupakan tanaman sukulen yang berumur panjang. Tanaman ini berasal dari daerah tropis, meski ditemukan di gurun pasir. Terlebih lagi telah terjadi domestikasi sehingga hanya anakan yang tahan terhadap air-lah yang mampu bertahan dalam kondisi yang basah. Anakan tersebut lebih tidak senang terhadap kekeringan daripada yang ada di alam. Adenium akan mati saat terjadi kombinasi dari keadaan dingin dan basah ataupun dengan terlalu banyak menyiram pada media yang lengket dan drainase-nya tidak bagus..
Namun keadaan dingin ini (di bawah 10C) tidak dijumpai di semua wilayah Indonesia (kecuali di pegunungan), sehingga tanaman adenium ini dapat lebih cepat tumbuh karena mendapat panas yang cukup dengan tak lupa air yang cukup.
a. Media tanam
b. Pot/wadah tanam
c. Pengairan/penyiraman
d. Lingkungan
e. Pemupukan
f. Pemangkasan

a. Media tanam
Adenium membutuhkan media yang cukup mengandung udara dan mampu menahan kelembaban agar pertumbuhannya maksimal. Namun pemilihan media yang tepat merupakan kebijakan dari masing-masing pemelihara yang disesuaikan dengan penyiraman yang dilakukan. Jika penyiraman sering, maka diperlukan media yang tidak mengikat air, tapi jika jarang dilakukan penyiraman, maka media yang digunakan adalah yang cukup mengikat air.
Cara pemupukan juga perlu diperhatikan apakah akan secara siram (dilarutkan dalam air siraman) atau dengan mencampur ke media atau diletakkan di atas media, atau kombinasi dari cara-cara tersebut.
Campuran media yang sering digunakan adalah: Cocopeat (serbuk sabut kelapa), cocochunk (cacahan sabut kelapa), pasir kasar, sekam bakar, sekam, pupuk kandang, pupuk kompos, kerikil, daun kering, dan lain-lain. Beberapa bahan di atas dicampur dengan perbandingan menjadi media yang disesuaikan dengan kebutuhan penyerapan air dan pemupukan menurut kebutuhan masing-masing grower .
Seringkali di dasar pot diberi kerikil, pecahan batu bata, pecahan genteng, ataupun styrofoam. Ada pula grower yang tak menambahkan dasaran di bagian bawah pot melainkan menggunakan kain jala untuk mencegah media keluar dari lubang drainase.
b. Pot/wadah tanam

Segala macam pot dapat dipakai. Kita harus hati-hati dengan pot gerabah ataupun keramik, karena dapat pecah saat bonggol membesar dan tidak muat dalam pot tersebut. Sebaiknya gunakan pot gerabah atau keramik yang berdinding tebal sehingga tidak mudah pecah. Pot plastik juga baik karena ringan dan tidak mudah pecah.
Lubang drainase haruslah besar dan banyak untuk menjamin tidak adanya penyumbatan air yang berakibat fatal. Di bagian bawah biasanya diberi kain jala untuk mencegah tergerusnya media ke luar dari pot.
Besar pot hendaknya disesuaikan dengan masa pertumbuhan dari adenium yang ditanam. Pot tidak boleh terlalu besar yang dapat mengakibatkan percabangan akar yang terlalu banyak.
Saat akar/bonggol adenium sudah tidak muat di suatu pot, maka saatnya untuk memindahkan ke pot yang lebih besar. Pemindahan ini dapat dilakukan dengan membersihkan media yang lama dan diganti yang baru, atau jika media lama masih laik maka dapat pula disisakan dan di sela-sela-nya diisi dengan media yang baru. Saat yang tepat untuk mengganti pot adalah ketika adenium sedang dalam masa tumbuh aktif. Harus hati-hati dengan kemungkinan bonggol terlukai sat transplantasi. Bonggol yang terluka dapat mengakibatkan busuk saat dilakukan penyiraman. Jika bonggol ternyata terluka, jangan sirami selama sekitar seminggu agar luka-nya sembuh terlebih dahulu.
c. Pengairan/penyiraman

Seberapa banyak tanaman adenium disiram tergantung pada masa tumbuh dari adenium tersebut. Jangan biarkan media sampai kering saat adenium sedang tumbuh (terlihat ada bakal daun yang siap tumbuh membesar) karena akan menghambat pertumbuhannya. Bahkan adenium yang sedang tumbuh dapat disiram setiap hari asalkan media dan drainasenya bagus. Lain halnya saat pertumbuhan berhenti, yaitu saat tidak ada bakal daun baru yang ditandai dengan warna daun yang serupa (misalnya: daun berwarna hijau tua semua, tidak ada pucuk yang berwarna hijau muda). Pada saat ini, media harus dibiarkan mengering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya. Pengairan ini hanya berfungsi agar bonggol adenium tidak berkerut.
Ada berbagai aspek yang mempengaruhi cepatnya media mengering, seperti kebutuhan tanaman akan air, besarnya wadah dan jenis media yang digunakan. Tanaman yang masih muda membutuhkan lebih banyak air daripada yang sudah berumur.
Saat memindah tanaman ke media baru adalah saat yang kritis, karena seringkali ada cacat pada akar yang tidak kita ketahui. Cacat tersebut dapat mengakibatkan busuknya tanaman pada saat terkena air yang cukup banyak. Ketika terjadi pembusukan yang ditandai dengan daun yang menguning secara tidak normal, maka harus segera dilakukan penyelamatan pada tanaman tersebut. Caranya dapat dilihat di penyelamatan bonggol yang membusuk.
Cara melakukan penyiraman adalah dengan menyemprot ataupun mengucurkannya langsung ke media. Jika dipilih cara semprot, maka harus hati-hati karena air seringkali tidak cukup membasahi media. Lakukan penyiraman sampai ada air yang mengalir keluar dari dasar pot.
d. Lingkungan

Suhu
Adenium menyukai suhu panas sedang seperti di daerah tropis(30 -35 C). Namun, semakin panas akan mengakibatkan bunga berumur pendek atau cepat layu. Suhu yang dingin pada malam hari (di bawah 10 C) akan meyebabkan adenium berhenti tumbuh.
Kelembaban
Kelembaban yang tinggi sangat disukai adenium. Saat musim hujan adalah saat di mana kelembaban tinggi, tapi adenium harus terlindungi dari curahan hujan agar sesuai dengan kebutuhan airnya. Untuk itu, rumah kaca akan sangat membantu. Namun jika budget terbatas, dapat pula digunakan plastik transparan untuk menutupi curahan hujan tanpa menghalangi sinar matahari yang masuk. Warna bunga akan kurang keluar jika keadaan lingkungan terlalu kering.
Sinar matahari
Sinar matahari penuh akan disukai oleh adenium terutama saat kelembaban tinggi. Namun hati-hati dengan bonggol yang terekspos terik matahari karena dapat terbakar. Seringkali para pembiak menggunakan koran bekas untuk membungkus bonggol yang berada di permukaan agar tidak tersengat terik matahari. Agar dapat berbunga dengan baik, kebanyakan adenium butuh paling tidak 4-5 jam cahaya matahari langsung.
Hujan
Sedikit terkena hujan akan baik bagi adenium. Saat hujan terlalu banyak menerpa, maka hujan harus dihalangi misalnya dengan atap plastik transparan. Hujan yang terlalu banyak, apalagi dikombinasi dengan suhu yang dingin dapat menyebabkan bonggol membusuk.
e. Pemupukan

Kuncinya adalah sedikit dan sering. Jika adenium mendapat kondisi yang ideal, maka dia dapat tumbuh dengan sangat cepat. Namun jika terlalu banyak pupuk, maka adenium akan mati. Untuk yang tidak suka repot, cukup tambahkan pupuk untuk kaktus ataupun pupuk kandang yang merupakan slow release fertilizer, sehingga tak akan membunuh adenium. Pupuk kimia biasa seperti urea, KCL, TSP dapat pula digunakan karena harganya yang lebih murah, namun dosisnya harus sangat diperhatikan karena sangat mudah untuk menjadi kebanyakan. Biasanya pupuk kimia ini dilarutkan dalam air siraman agar penyerapan jadi merata dan optimal.
Jenis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan. Kombinasi yang pas membutuhkan coba-coba disesuaikan dengan keadaan media, tingkat pertumbuhan, dan stressing (untuk pertumbuhan atau untuk pembungaan).
f. Pemangkasan

Adenium yang batangnya sudah terlalu panjang haruslah dipangkas. Tak perlu takut tanaman akan mati jika tanpa daun, karena adenium sudah punya cadangan makanan di bonggolnya untuk dapat bertahan hidup. Pemangkasan ini berguna untuk menyegarkan kembali agar tampak lebih indah. Agar adenium bercabang lebih dari satu, maka pemangkasan dilakukan saat adenium sedang tumbuh (bukan masa dorman). Jika waktunya salah, maka adenium tidak akan bercabang banyak, melainkan hanya tumbuh satu tunas saja. Setelah beberapa minggu tunas baru akan muncul, jadi haruslah sabar dan jangan terlalu banyak menyirami.
Pemangkasan ini juga berfungsi memacu pembungaan yang banyak. Biasanya, bunga yang banyak akan tumbuh setelah 3 bulan sebelumnya dipangkas dan diberi stressing pada pembungaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar